Market Update Bank Commonwealth
Theme : Recovery Continues.What Next?
Tanggal 26 Agustus 2021 .
Jam : 16.00-17.00 (via zoom)
*Opening speech*:
• Ivan Kusuma
Head of Investment & Liabilities Business
Bank Commonwealth
*Speakers:*
• Eri Kusnadi
Head of Mutual Fund Distribution
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen
• Mohamad Irfan
Investment Research
Bank Commonwealth
_____________________________________________
Ivan Kusuma
.............telat joint opening speech sudah diujung.........kebagian ujungnya
.....Q 2....Ekonomi mulai keluar dari Resesi
Eri Kusnadi
Pasca Pandemi 2020 Ekonomi Global alami kontraksi.Recovery di Global tidak merata.Karena;
- Tindakan Pemerintah untuk tekan pandemi yang berbeda2 antara negara ,bahkan dalam satu negara(Indonesia: PSBB lokal/ dimasing daerah, hingga PPKM jawa-bali/tdk slrh Indonesia)
- Negara Maju (pemilik pabrik vaksin,R & D maju) cepat melakukan Vaksinasi....tercapai herd imunity.
PIALA Eropa bisa digelar dengan Penonton
- Negara Berkembang ,berebut utk dapat vaksin dan sambil menunggu vaksinasi merata dilakukan PSBB ,PPKM( sambil berupaya capai herd immunity).
Olimpiade (di Jepang) digelar TANPA Penonton.
- Varian Delta .Kasus baru meningkat cepat,tingkat kematian rendah.Tidak tambah ganas,tapi kecepatan penularannya signifikan
- Di Amerika Covid masuk ke Third Wave.Karena meski Yg sdh divaksin I & 2 60%,vaksin I 70% ....tapi sebarannya tidak merata karena warga yg belum vaksin cenderung malas vaksin krn beranggapan herd imunity sudah terbentuk.
Pemulihan Emerging Market
tidak lepas dari kondisi perekonomian di RRT.
RRT bukan negara kapitalis,bukan penganut pasar bebas,bukan negara demokrasi.Negara akan mengendalikan korporasi dengan kuat.
Yang menjadi Resiko Laten bagi korporasi di RRT adalah Regulator Risk.Karena negara (RRT) harus lebih super power terhadap korporasi(sebesar apapun)...ini yg akan mempengaruhi Emerging Market Index.
Sebagai contoh;
28/7/21 otoriras Bursa RRT memanggil korporasi....berdampak angin segar....Indeks naik
Tapi kemudian muncul pidato Presiden Xi JinPing yang meminta reformasi korporasi yg meminta peningkatan peran korporasi terhadap kontribusinya untuk wealth dan charity (....mungkin apa semacam Corporate Social Responsibility/CSR di Indonesia?...) .....Regulator Risk....indeks /bursa langsung terpengaruh sebaliknya.
Di RRT desa semakin berkurang(krn berubah jd kota)...kemakmuran meningkat,namun kesenjangan melebar.Corporasi harus meningkatkan kontribusi tax nya untuk society....dengan regulasi.
Terkait Jack Ma/ IPO Alibaba(...mungkin yg terkait the biggest IPO Ant Group okt 2020 yg "digagalkan" Pem RRT?...).Meski perusahaan IT saat ini berpengaruh di bursa tapi pemerintah RRT akan mengeluarkan regulasi yang akhirnya tidak menghendaki korporasi Alibabs terlalu over power/liberal.Dengan kata lain Negara yang tetap harus Superpower.
M Irfan - Eri Kusnadi
☆M Irfan
- Q4 2020,Q1-Q2 2021 Indonesia mulai keluar dari Resesi.Tetapi jalan PPKM dan masih berlanjut .Q3 apakah masih on track (M Irfan)
♤ Eri Kusnadi;
2021 pasti pulih tapi tidak seperti prediksi 5,
Yang realistis pertumbuhan ekonomi 3 - 4 %.
Di banding Q3 2020 yang kenaikan signifikan , Q3 2021 hampir pasti turun.
Varian Delta berbahaya,tapi Goverment sudah siap dengan perangkat kebijakannya untuk seimbangkan Ekonomi dan Kesehatan.
☆ Next nya?(M Irfan)
♤ Eri Kusnadi;
Pemulihan Ekonomi Indonesia akan lebih baik dibanding 2020.Pertimbangannya;
_ Impact dari Amerika;
- Akan disahkannya RUU Infrastruktur senilai US$ 1,1 T dengan probability lolos besar.Masalahnya,seberapa cepat.Seberapa besar dampak Infrastruktur? Infrastruktur berdampak tapi tidak langsung.Mana yang berdampak langsung antara USA belanjakan US$ 10 T untuk biayai perang di Timteng -Afgan ,dan, RRT belanjakan US$ 10 T untuk bangun infrastruktur antar negara /benua...???masih perlu analisa seksama
- RUU Budget...(Rekonsiliation?tdk jelas) US$ 3,5 T....untuk apa?lihat grafic
Partai Demokrat, Bussiness Oriented
Partai Republik,Green Politic
_ Potensi Nikel
- Indonesia tidak lagi mengijinkan eksport nikel sebagai bahan mentah
- dengan dibangun dan sdh beroperasinya nya Pabrik Nikel...secara Fundamental ekonomi ,Bagus.Karena Indonesia menyimpan deposit nikel terbesar di dunia...Nikel Berpotensi menjadi Pahlawan Devisa Baru
☆M Irfan
Tentang issue Tappering.Dengan thn 2013 perbedaan nya apa?
♤Eri Kusnadi
Tappering Th 2013
_belum pernah terjadi Tappering
_Tidak pernah dibahas sebelumnya,tiba2.
_Dampak krisis 2007-2008(subprime mortgate?)
_Ilustrasi: Goverment Bond/SUN dijual...masuk market ....dapat uang nya,tapi tidak terserap sektor riil(krn pandemi)...uang kembali ke bank...Kembali lagi ke Bank Central...(karena likwiditas sudah cukup) .kaitannya dgn tappering? Ora mudheng aku
_Kali ini semua sudah well anticipated... Impact bakal minimal...tetap ada impact tapi kecil.... BUKAN No Impact
Q & A
1.Sejauh mana impact issue Tappering ke emerging market?Q1 2020 Pandemi ...ada Out flow Fund?
♤ Eri Kusnadi
_O/S Gov Bond Rp. 970 T
_ SUN Domestik kuat
_Tapi kita tetap butuh Dana Asing.
_ Butuh US$ nya,bukan butuh Fund nya
_Kalau rate /bunga The Fed naik,Yield bond akan terpengaruh .
2.☆M Irfan
Dampak Digital Ekonomi.IPO nya Bukalapak akan eforia di market domestik.Apakah Banyak Next Start Up yg bakal mau IPO?
♤Eri Kusnadi
_ Digitalisasi akan terus terjadi
_ Ekosistem start up di negara Asean baru mulai .Dan Indonesia termasuk tertinggal.
_ Start Up di Indonesia masih di periode Burning Money/ bakar uang/rugi dan periode ini
berlangsung 10 tahun
_ Start Up bisnis dengan promosi yang harus konsisten(bakar uang dulu)
_ Harus cermat melihat start up yg potensial.Yg potensial adalah Digital Economy e commerce
kuat dengan pendanaan minimal Rp. 1 Trilliun. Mana yang di back up modal kuat yang akan
menjadi ekosistemnya kuat.
_ Contoh : Bank Jago disuntik Gojek.Gojek merger Tokopedia/Go To
3.RRT belajar perkuat ekonomi dengan perkuat pasar domestik.Bagaimana dengan Indonesia?
♤Eri Kusnadi
_RRT Eksport sangat besar,tidak semua negara mitra suka karena Neraca Perdagangan
defisit (dg USA ..trade war)
_RRT negara Sosialis warga tidak boleh kaya raya.
_ Terdampak pandemi ,merubah orientasi eksportnya ke pasar domestik sekaligus untuk meningkatkan sisi Konsumsi masyarakatnya(agar tidak tertinggal terlalu jauh dari sisi
Investasi dan Saving)
_Kalau Indonesia masih Import Oriented,Eksport sekitar 20 %,sisanya Investasi.Kita butuh US$
untuk bayar Import.Jadi keterkaitan dengan Asing bukan di sektor Riil nya.Tapi disektor
Moneternya.. Sejak thn 2014 Nikel tak boleh lagi di Eksport dalam bentuk bahan mentah/baku.Tapi harus jadi battery. Kontribusi eksport batterey nikel US$ 10 M.terbesar ke 2
setelah eksport non migas. Target thn 2025 utk eksport batterey nikel US$ 25 M....diharapkan
saat itu ketergantungan pada US$ akan turun signifikan.
4.Bursa Indonesia masih dibawah Perform?
♤Eri Kusnadi
_Arah Perbaikan Sudah Nampak
_Issue antara Sentimen dan Fundamental terus kejar2an
Contoh :
Saham IT (bank jago?)
Harga saham sudah naik ,meski perusahaan(sebenarnya) belum untung.
Q2 2020 saham2 jatuh gara2 covid.
Sentimen lebih kuat dari fundamental.
Penentuan prediksi IHSG oleh Batavia dengan mencermati seksama keseimbangan antara issue Sentimen dan Fundamental terbaru/update...agar estimasi seakurat mungkin dan se riil mungkin...meski bisa
dianggap kurang optimis dibanding yg lain.
5.Produk Investasi yg disarankan?
♤Eri Kusnadi
_Yield Obl saat ini di Bottom
_Batavia sarankan di Equity
_Invest USA lebih baik
_ Bond untuk Jk Pendek
_ Ses Risk Profile
_ Vaksinasi Rate di Indonesia saat ini masih belum 1 jt/hr.Menurut data,akhir tahun akan mencapai
1 juta/hari.Ini berdampak hunian RS semakin turun ,PPKM semakin menuju level rendah
/hilang...issue2 Sentimen akan semakin menurun,issue Fundamental yg membaik akan semakin
muncul dominan.
6.View sd Akhir tahun?
Emerging Market or Develope Market?
♤Eri Kusnadi
_ Jangka Pendek ; Develope Market
_ Jangka Panjang ; Emerging Market
_ untuk RRT : hati2 Regulation Risk("bahaya laten")